Kamis, 29 Desember 2011

STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PERMEN DIKNAS NO.58


SALINAN

LAMPIRAN   PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009  

 

STANDAR  PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

 

I.   PENDAHULUAN

 

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional  Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya  pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya, masyarakat telah menunjukkan kepedulian terhadap masalah pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak usia dini untuk usia 0 sampai dengan 6 tahun dengan berbagai jenis layanan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang ada, baik dalam jalur pendidikan formal maupun non formal. Penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat, yang menggunakan program untuk anak usia 4 – ≤6 tahun. Sedangkan penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan nonformal berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain yang sederajat, yang menggunakan program untuk anak usia   0 – <2 tahun, 2 – <4 tahun,  4 – ≤6 tahun dan Program Pengasuhan untuk anak usia   0 - ≤6 tahun;  Kelompok Bermain (KB) dan bentuk lain yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 2 –  <4 tahun dan 4 – ≤6 tahun.
Penyelenggaraan PAUD sampai saat ini belum memiliki standar yang dijadikan sebagai acuan minimal dalam penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal, nonformal dan/atau informal. Oleh karena itu, untuk memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak, maka perlu disusun Standar PAUD.
Standar PAUD merupakan bagian integral dari Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dirumuskan dengan mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD. Standar PAUD terdiri atas empat kelompok, yaitu: (1) Standar tingkat pencapaian perkembangan; (2)  Standar pendidik dan  tenaga kependidikan; (3) Standar isi, proses, dan penilaian; dan (4) Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
Standar tingkat pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Tingkat perkembangan yang dicapai merupakan aktualisasi potensi semua aspek perkembangan yang diharapkan dapat dicapai anak pada setiap tahap perkembangannya, bukan merupakan suatu tingkat pencapaian kecakapan akademik. Standar pendidik (guru, guru pendamping, dan pengasuh) dan  tenaga kependidikan memuat kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan. Standar isi, proses, dan penilaian meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian program yang dilaksanakan secara terintegrasi/terpadu  sesuai dengan kebutuhan anak. Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan mengatur persyaratan fasilitas, manajemen, dan pembiayaan agar dapat menyelenggarakan PAUD dengan baik.
II.    STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN

Tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu. Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional. Pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi kesehatan dan gizi mengacu pada panduan kartu menuju sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh kembang anak.
          Perkembangan anak berlangsung secara berkesinambungan yang berarti bahwa tingkat perkembangan yang dicapai  pada suatu tahap diharapkan meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif  pada tahap selanjutnya. Walaupun setiap anak adalah unik, karena perkembangan anak berbeda satu sama lain yang  dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, namun demikian, perkembangan anak tetap mengikuti pola yang umum. Agar anak mencapai  tingkat perkembangan yang optimal, dibutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa untuk memberikan rangsangan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang meliputi pendidikan, pengasuhan, kesehatan, gizi, dan perlindungan yang diberikan secara konsisten melalui pembiasaan.
Tingkat pencapaian perkembangan disusun berdasarkan kelompok usia anak:    0 – <2 tahun; 2 – <4 tahun; dan 4 – ≤6 tahun. Pengelompokan usia 0 – <1 tahun dilakukan dalam rentang tiga bulanan karena pada tahap usia ini, perkembangan anak berlangsung sangat pesat. Pengelompokan usia 1 – <2 tahun dilakukan dalam rentang enam bulanan  karena pada tahap usia ini, perkembangan anak berlangsung tidak sepesat usia sebelumnya. Untuk kelompok usia selanjutnya, pengelompokan dilakukan dalam rentang waktu per tahun.

A.   Pengelompokan Usia Anak
1.    Tahap usia 0 -  < 2 tahun, terdiri atas kelompok usia:
a.    < 3 bulan
b.     3  - <   6  bulan
c.     6  - <   9  bulan
d.     9  - < 12  bulan
e.    12 - < 18  bulan
f.     18 - < 24  bulan

2.    Tahap usia 2 – < 4 tahun, terdiri atas kelompok usia:
a.    2 – < 3 tahun 
b.    3 – < 4 tahun

3.    Tahap usia 4 – ≤ 6 tahun, terdiri atas kelompok usia :
a.    4 – < 5 tahun
b.    5 – ≤ 6 tahun

B.   Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
1. Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 0 –  < 12 Bulan
Lingkup Perkembangan
Tingkat Pencapaian Perkembangan
< 3 bulan
3 – < 6 bulan
6 – < 9 bulan
9 –  <12 bulan
I. Nilai-nilai Agama dan Moral
*)
*)
*)
*)
II. Motorik
A.    Motorik Kasar

1. Refleks menggenggam benda yang menyentuh telapak tangan.
2. Menegakkan kepala saat ditelungkupkan.
3. Tengkurap.
4. Berguling ke kanan dan ke kiri.



1.  Meraih benda di depannya.
2.  Tengkurap dengan dada diangkat dan kedua tangan menopang.
3.  Duduk dengan bantuan.


1.   Melempar benda yang dipegang
2.   Merangkak ke segala arah.
3.   Duduk tanpa bantuan.
4.   Berdiri dengan bantuan.
5.   Bertepuk tangan.


1.  Menarik benda yang  terjangkau.
2.  Berjalan dengan berpegangan.
3.  Berjalan beberapa langkah tanpa bantuan.
4.  Melakukan gerak menendang bola.

B.    Motorik Halus
1.  Memainkan jari tangan dan kaki.
2.  Memegang benda dengan lima jari.
1.  Memasukkan benda ke dalam mulut.
2.  Memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yang lain.
1.  Memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk (menjumput)
2.  Meremas.
1.  Menggaruk kepala.
2.  Memegang benda kecil atau tipis (misal: potongan  buah atau biskuit).
3.  Memukul-mukul atau mengetuk-ngetuk mainan.

III. Kognitif
A. Mengenali apa yang diinginkan.

1.  Membedakan apa yang diinginkan (ASI atau dot).

1.  Memperhatikan permainan yang diinginkan.

1.  Mengamati benda yang bergerak.

1.  Mulai memahami perintah sederhana.

B. Menunjukkan reaksi atas rang-sangan.
1.  Berhenti menangis setelah keinginannya terpenuhi (misal: setelah digendong atau diberi susu).
1.  Mengulurkan kedua tangan untuk digendong.
1.  Berpaling kearah sumber suara.
2.  Mengamati benda yang dipegang kemudian dijatuhkan.
1.  Menunjukkan reaksi saat namanya dipanggil.
2.  Mencoba mencari benda yang disembunyikan.
3.  Mencoba membuka/ melepas benda yang tertutup.

IV. Bahasa
Mengeluarkan suara untuk menyatakan keinginan atau sebagai reaksi atas rangsangan

1.   Menangis.
2.   Berteriak.
3.   Bergumam.

1.  Memperhatikan/ mendengarkan ucapan orang.
2.  Mengoceh.
3.   Tertawa kepada orang yang mengajak berkomunikasi.

1. Mulai menirukan     ucapan.
2. Merespons permainan cilukba.
3. Menunjuk benda dengan mengucapkan satu kata.


1.   Mengucapkan dua kata untuk menyatakan keinginan.
2.   Menyatakan penolakan.
3.   Menyebut nama benda atau binatang  (pus untuk kucing; oti untuk roti).
V. Sosial-emosional
Menunjukkan respons emosi



1.  Menatap dan tersenyum.
2.  Menangis untuk mengekspresi kan ketidak nyamanan.


1.  Merespons dengan gerakan tangan dan kaki.
2.  Menangis apabila tidak mendapat-kan yang diingin-kan.


1.  Mengulurkan tangan atau menolak untuk diangkat (digendong).
2.  Menunjuk sesuatu yang diinginkan.


1.  Menempelkan kepala bila merasa nyaman dalam pelukan (gen-dongan) atau meronta kalau merasa tidak nyaman.
2.  Menyatakan keinginan dengan berbagai gerakan tubuh dan ung-kapan kata-kata sederhana.
3.  Meniru cara menyatakan pera-saan sayang dengan memeluk.


*) Nilai-nilai agama dan moral pada usia 0  -  <12 bulan tidak diatur secara spesifik, sehingga pelaksanaannya diserahkan kepada masing-masing lembaga.






2. Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 12   < 24 Bulan
Lingkup Perkembangan
Tingkat Pencapaian Perkembangan
12 – < 18 bulan
18  – < 24 bulan
I. Nilai-nilai Agama dan Moral
  *)
  *)
II. Motorik
A.  Motorik Kasar.

1.  Berjalan sendiri.
2.  Naik tangga atau  tempat  yang lebih tinggi dengan merangkak.
3.  Menendang bola ke arah depan.
4.  Berdiri dengan satu kaki selama satu detik.

1.  Melompat di tempat.
2.  Naik tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan berpegangan.
3.  Berjalan mundur beberapa langkah.
4.  Menarik benda yang tidak terlalu berat (kursi kecil).
B.  Motorik Halus.
1.  Memegang alat tulis.
2.  Membuat coretan bebas.
3.  Menyusun menara dengan tiga balok.
4.  Memegang gelas dengan dua tangan.
5.  Menumpahkan benda-benda dari wadah dan memasukkannya kembali.
1.  Meniru garis vertikal atau horisontal.
2.  Memasukkan benda ke dalam wadah yang sesuai.
3.  Membalik halaman buku walaupun belum sempurna.
4.  Menyobek kertas.

III. Kognitif
A.    Mengenali pengetahuan umum.

1.  Menyebut beberapa nama benda.
2.  Menanyakan nama benda yang belum dikenal.
3.  Mengenal beberapa warna primer (merah, biru, kuning).
4.  Menyebut nama sendiri dan orang-orang yang dikenal.

1.  Mempergunakan alat permainan dengan cara semaunya seperti balok dipukul-pukul.
2.  Mulai memahami gambar wajah orang.
3.  Mulai memahami prinsip milik orang lain seperti: milik saya, milik kamu.

B.    Mengenal konsep ukuran dan bilangan.
Membedakan ukuran benda (besar-kecil).

Membilang sampai lima.
IV. Bahasa
A.    Menerima Bahasa.

1.  Menunjuk bagian tubuh yang ditanyakan.
2.  Memahami tema cerita pendek.

1.  Menaruh perhatian pada gambar-gambar dalam buku.
2.  Menggunakan kata-kata sederhana untuk menyatakan keingintahuan.
B.    Mengungkapkan Bahasa.

1. Merespons pertanyaan dengan jawaban “Ya atau Tidak”
2. Mengucapkan kalimat yang terdiri atas dua kata
1.  Menjawab pertanyaan dengan   kalimat pendek.
2.  Menyanyikan lagu sederhana.
V. Sosial-Emosional
Menunjukkan  respon emosi.


1.  Menunjukkan reaksi marah apabila merasa terganggu, seperti permainannya diambil.
2.  Menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap orang yang baru dikenal.
3.  Bermain bersama teman tetapi sibuk dengan mainannya sendiri.
4.  Memperhatikan/mengamati teman-temannya yang beraktivitas.

1.  Mengekspresikan berbagai reaksi emosi  (senang, marah, takut,  kecewa).
2.  Menunjukkan reaksi menerima atau menolak kehadiran orang lain.
3.  Bermain bersama teman dengan mainan yang sama.
4.  Berekspresi dalam bermain peran (pura-pura).